Senin, 14 Oktober 2024

CARA PENANGGULANGAN PENYAKIT KARAT FURU PADA TANAMAN SENGON




Penyuluh kehutanan merupakan salah satu aktor penting dalam hal pemberian edukasi seputar kehutanan kepada masyarakat di tingkat tapak, Pada kesempatan kali ini, penyuluh kehutanan menyampaikan materi penyuluhan seputar hama karat furu pada sengon. Karena komoditi sengon merupakan komoditi yang digemari oleh Masyarakat bisa di lihat dari banyaknya antusiasme Masyarakat dalam menanam sengon. Oleh karena itu, penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat tentang tata cara penanggulangan karat furu.

Karat puru menjadi salah satu momok paling menakutkan bagi para petani sengon. Penyakit itu menyebabkan benjolan seperti kanker pada batang atau ranting sengon. Penyakit karat puru disebabkan oleh cendawan Uromycladium tepperianum (Sace.) Bentuk serangan dapat terjadi pada seluruh bagian dari tanaman sengon, mulai dari polong, benih, bibit, tanaman muda hingga pohon.

Seperti umumnya cendawan yang berkembang biak dengan spora, karat puru berkembang biak dengan menyebarkan spora yang dibantu oleh angin, serangga atau hewan, bahkan oleh manusia.  Angin akan menghembuskan spora hingga menempel pada bagian-bagian tanaman, terutama di bagian tanaman dengan jaringan yang masih muda.

Serangga atau hewan akan membantu penyebaran spora, yaitu spora terbawa atau menempel pada bagian tubuh serangga, mereka bergerak atau terbang dengan membawa spora pada tubuhnya. Spora yang menempel pada serangga akan berpindah tempat dan menempel pada tanaman sengon, terutama jika serangga tersebut menjadi polinator dalam proses penyerbukan di sengon. Spora yang sudah menempel pada bagian tanaman, terutama di jaringan yang masih muda, akan melakukan penetrasi dan berkembang biak. Cendawan Uromycladium tepperianum (Sace.) bersifat patogen, karena keberadaannya menyebabkan pertumbuhan tanaman inangnya, yaitu sengon, terganggu. Bahkan apabila tingkat serangannya tinggi atau parah dapat menyebabkan kematian.  

Gejala paling umum karat tumor pada pohon sengon adalah terlihat benjolan (tumor) pada ketiak daun, ranting dan batang pohon. Demikian pula yang menyerang bagian polong, terdapat benjolan pada polong. Keberadaan karat puru pada bagian daun akan menyebabkan terganggunya proses fotosintesa, gangguan ini mengakibatkan pasokan makanan bagi pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Apabila benjolan muncul di bagian batang utama, akan menyebabkan pelukaan dan luka ini dapat mengundang hama untuk masuk, sehingga batang pohon menjadi rapuh dan menurunkan kualitas kayu.

Lalu, Langkah apa saja yang perlu dilaakukan dalam hal pengendalian hama karat puru ini mengingat hama karat puru ini sampai dengan saat ini belum ditemukan formula yang tepat untuk menghilangkan karat puru tersebut melainkan hanya meminimalisir penyebarannya. 



Usaha pengendalian yang dapat dilakukan antara lain:

Penggunaan fungisida berbahan aktif mankozeb atau belerang

Salah satu pengendalian karat puru, menurut Suryo bisa menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau belerang. Ia menyarankan untuk melakukan tindakan preventif dalam mengendalikan karat puru. Penggunaan belerang dan air kapur sebagai upaya mengatasi karat puru sesuai dengan hasil riset Karti Rahayu Kusumaningsih dan Isnaya Fatul Bagaskara dari Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta.

Aplikasi larutan itu dengan cara mengolesi batang tanaman terserang. Frekuensi pelaburan empat kali dengan interval lima hari. Jika terdapat cendawan yang masih tumbuh, mereka mengerok lalu menyimpannya di kantong plastik. Selanjutnya, mereka menimbang untuk mengetahui bobot akhir cendawan setelah tanaman mendapatkan perlakuan.

Hasil riset menunjukkan kombinasi belerang, kapur, dan air mengurangi bobot cendawan hingga 80%. Artinya, setelah pohon diberi perlakuan, cendawan yang tumbuh hanya 20%.


Pemilihan benih tahan puru

Penggunaan benih sengon yang berasal dari pohon induk tahan karat puru melalui pemuliaan pohon. Pembibitan sebaiknya jauh dari lokasi tegakan sengon yang sudah terserang karat puru. Karena bibit yang masih muda sangat mudah terserang karat puru, akibat spora yang terbawa angin.

Teknik penanganan benih

Benih bisa menjadi mediator penyebaran penyakit, termasuk karat puru. Benih yang berasal dari daerah endemik karat puru, akan membawa serta spora pada permukaan kulitnya. Pengendalian pada tingkat benih dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya penerapan sterilasasi benih sebelum disemaikan. Benih dicuci atau dibersihkan dengan larutan pembersih (bisa menggunakan chlorox) atau fungisida. Namun sebelum disemaikan benih dicuci terlebih dahulu di air bersih untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut. Bentuk sterlisasi lain yang cukup mudah dan murah, yang juga merupakan bagian dari pematahan dormansi benih sengon adalah merendam benih sengon dalam air mendidih, yang kemudian dibiarkan  hingga dingin selama 24  jam.

Juga bisa dipakai teknik priming untuk meningkatkan vigor (kekuatan benih), yaitu teknik hidro priming yang dikombinasikan dengan penggunaan fungisida. Teknik priming ini sangat mudah dilakukan petani, yaitu dengan rendam jemur benih (hidrasi-dehidrasi). Air rendaman dapat ditambakan fungisida. Proses ini berhenti pada saat benih mulai membengkak. 

Cara lain yang pernah dilakukan pada benih sengon adalah pemanfaatan teknik iradiasi sinar gamma (CO60), dengan  dosis di bawah 100Gy. Teknik ini mampu meningkatkan vigor benih serta sebagai upaya membunuh spora yang terbawa pada benih.

Pengendalian saat pembibitan

Teknik pengendalian pada bibit juga dengan memberikan perlakuan Plant Growth Promoting  Rhizo-bacteria (PGPR), fungisida hayati, fungisida kimiawi dan penambahan unsur hara boron pada media bibit. Pemberian perlakuan ini mampu menurunkan keberadaan spora puru pada bibit sengon hingga 94,6% setelah diberi dua kali larutan pengendali tersebut.

Pengendalian puru di tegakan

Serangan puru yang paling mudah dilihat adalah pada tegakan. Pengendaliannya melalui teknik silvikultur intensif, yaitu pemeliharaan. Membuang bagian pohon (terutama cabang dan ranting) yang sudah terserang, bisa menjadi cara efektif, sehingga pertumbuhan tidak terganggu. Atau dengan campuran tegakan jenis lain. 

Pengawasan peredaran benih dan bibit

Hingga saat ini sentra benih dan bibit, serta pengada dan pengedar benih, masih terpusat di Jawa. Peredaran bibit tanpa pengawasan menjadi salah satu sebab menyebarnya tumor puru pada sengon.  


Jumat, 26 Juli 2024

MAHONI( Swietenia Macrophilla. King)

Kayu mahoni, yang memiliki nama ilmiah Swietenia Macrophylla(King), tumbuh subur di daerah tropis di Amerika latin dan Asia terutama di Indonesia. Pohon mahoni sering ditemukan tumbuh subur diantara pohon jati di pulau jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.


Kayu mahoni memiliki berat jenis 550 – 650 kg/m3. Nilai janka hardness kayu mahoni mencapai 300-500, serta memiliki kuat lentur 400 – 900 kg/m3 dan kuat desak 300 – 650 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II / III, kayu mahoni memiliki kekuatan menahan beban cukup baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.Sesuai dengan namanya, kayu mahoni didapatkan dari pohon mahoni. Pohon ini memiliki bunga yang sangat unik. Pada usia muda, buah dari pohon mahoni ini berbentuk seperti bola rugby. Ketika menua, buah mulai mekar dan memperlihatkan biji yang tersusun rapi. Biji tersebut pun dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal, tapi rasanya pahit .Pohon mahoni yang sudah berusia 10 tahun bisa dipanen dan diambil sebagai kayu mahoni untuk material furnitur. Pada saat itu, diameter kayu mahoni sudah berukuran 1,5 cm. Jika hendak menjadikannya material bangunan, kamu harus menunggu hingga 15 tahun
Popularitas kayu mahoni ini tidak kalah dengan kayu jati. Selain itu, masa panennya juga tergolong cepat dengan diameternya yang besar. Apakah kamu masih merasa asing dengan kayu mahoni? Pada umumnya, kayu mahoni memiliki karakteristik warna merah muda yang pucat. Namun, sebagian kayu mahoni lainnya juga berwarna merah tua yang menandakan umurnya sudah lebih dari 25 tahun. Sementara itu, bagian tepi kayu mahoni ini selalu berwarna putih.

Kayu ini memiliki batang lurus, silinder, banyak simpul, dan tidak berbanir. Kulit pohon mahoni muda berwarna abu-abu muda. Setelah penuaan, kulit kayu menjadi hitam dan dangkal, alur seperti sisik lebih mungkin untuk lepas. Sistem perakaran mahoni adalah akar lurus yang tumbuh di tanah berkadar air rendah tetapi dangkal di tanah berkadar air tinggi.Kayu mahoni memiliki kualitas material yang sama dengan kayu jati. Harganya juga relatif murah dibandingkan dengan kualitas yang ditawarkan jenis kayu lain. Oleh karena itu, tidak heran jika kayu mahoni sering menjadi pilihan utama untuk konstruksi bangunan, baik sebagai material pendukung, konstruksi maupun material furnitur.

Dari beragam jenis kayu yang ada, kayu mahoni (mahogany wood) merupakan jenis kayu yang populer dimanfaatkan sebagai bahan furnitur rumah.

Secara umum, berikut karakteristik atau ciri khas dari kayu mahoni:

  • Memiliki serat kayu yang mirip dengan kayu jati, sehingga kayu mahoni kerap digunakan sebagai alternatif atau pengganti kayu jati yang lebih terjangkau.
  • Saat masih muda, kayu mahoni memiliki warna yang pucat. Namun, semakin tua, warna kayu mahoni akan semakin matang. Kayu mahoni yang berusia di atas 20 tahun akan memiliki warna kemerahan yang mencolok, tapi tetap terlihat natural.
  • Kayu mahoni cocok dengan beragam jenis finishing, mulai dari akrilik, pelitur, hingga pernis.

Kayu mahoni sendiri cukup fleksibel dan mudah dibentuk, sehingga bisa digunakan untuk beragam keperluan. Kayu mahoni biasanya diolah menjadi furnitur rumah, kerajinan tangan, pintu, hingga peti.Harga Eksport Kayu Mahoni dan Spesifikasi yang Disukai Market Luar Negeri. Salah satu komoditas internasional kayu yang cukup diminati adalah kayu mahoni. Sebab kayu mahoni memiliki tampilan dengan serat yang halus dan tekstur yang soft. Indonesia salah satu pengeksport kayu mahoni untuk pasar China dan Eropa.

Selain China Eksport kayu mahoni juga didominasi oleh Brazil dan Afrika. kayu Mahoni Afrika saat ini menjadi favorit karena karakter kayu yang lebih keras, warna merah dalam, dan dimaeternya besar.

Ketika sudah diolah menjadi kayu, mahoni pun punya nilai ekonomi tinggi. Harganya pun bervariasi. Rata-rata harga di toko Perhutani, kayu gelondongan mahoni atau log kayu mahoni berdiameter 16-19 cm harganya bisa mencapai Rp 600.000/m³. Sedangkan log kayu mahoni diameter 22,25,28 cm bisa mencapai Rp 1.200.000/m³. Sementara log kayu mahoni diameter 30-49 cm harganya Rp 1.500.000/m³ hingga Rp 2.000.000/m³.







Senin, 20 Mei 2024

POTENSI GAMAL ( Glirisidia malculata.Sepium)SEBAGAI TANAMAN MULTIFUNGSI

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah  pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.

Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.



 Konservasi tanah mempunyai hubungan yang erat dengan konservasi air, setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhubungan erat sekali, berbagai konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air ((Arsyad, 2010).. Daswir (2010) menyimpulkan bahwa upaya untuk mengurangi kerusakan lahan antara lain dengan menerapkan sistem usahatani konservasi. Tujuan kegiatan konservasi adalah untuk mencegah terjadinya degradasi lahan lebih lanjut, menghindari hilangnya lahan produktif, meningkatkan produktivitas usahatani dan pendapatan petani, menurunkan laju erosi serta meningkatkan partisipasi petani dalam pelestarian sumber daya tanah dan air (Syam, 2003). 

Teknis konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman / vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik kimia maupun biologi.

Tanaman ataupun sisa-sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan (run off) serta meningkatkan peresapan air kedalam tanah.

Penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi,Disamping itu dapat meningatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga mempebesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.

Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan yang tak kalah pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan petani



Gliriside (Glicidia sepium) adalah jenis tanaman yang ditanam masyarakat  sebagai HMT dimana tanaman tersebut sering digunakan sebagai tanaman pagar. Gliriside merupakan tanaman dari jenis legum yang memiliki karakteristik cepat tumbuh, evergreen, dan daunnya relative disukai oleh hewan ternak. 

Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah Gliricidia sepium adalah pohon serbaguna dan cepat tumbuh yang disukai petani untuk pagar hidup, bahan bakar, pakan ternak, pupuk hijau, peneduh, penunjang tanaman, dan pengendalian erosi.


Gliricidia sepium mungkin merupakan spesies pagar hidup yang paling umum di daerah tropis.  Tanaman ini dapat ditanam dengan jarak tanam 1 hingga 2 m dan disambung dengan kawat berduri atau bambu. Alternatifnya, mereka dapat menanam dengan jarak 10 hingga 20 cm sebagai benteng pertahanan dan cabang-cabangnya terjalin (Stewart 1996). Kayu bakar, tiang pancang, pakan ternak dan pupuk hijau dipanen dari pagar.
Kayu bakar . Keras dan tahan lama, kayunya memiliki berat jenis 0,5 hingga 0,8. Ini merupakan bahan bakar yang baik, terbakar dengan sedikit asap dan tanpa percikan api, dan memiliki nilai kalori 4.900 kkal/kg. Tegakan alam, hutan sekunder dan lahan hutan glirisidia telah dikelola untuk produksi bahan bakar komersial (Glover 1989, Stewart 1996). Kayunya juga digunakan untuk tiang, kayu, furnitur dan peralatan pertanian.Merespon dengan baik terhadap seringnya pemotongan, glirisidia menghasilkan pakan ternak bergizi dalam jumlah besar yang mengandung 18 hingga 30% protein kasar. Ternak merespon dengan baik terhadap pakan ternak.
 Beberapa hewan enggan memakan gliricidia, namun pelatihan dapat mengatasi masalah ini. Setelah gliricidia diterima, keturunan selanjutnya akan segera mengonsumsinya.  



Pemangkasan pohon sebelum musim kemarau memungkinkan pertumbuhan semak belukar dipertahankan untuk digunakan sebagai pakan pada musim kemarau. Penanaman pakan ternak bervariasi mulai dari pagar tanaman dengan jarak tanam 10 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1 sampai 4 meter, hingga penanaman blok berukuran 50 x 50 cm hingga 1 x 3 m. Produksi bervariasi dari 2 hingga 20 t/ha (Glover 1989, Stewart 1996, Allison dan Simons 1996). 

 Ketika digunakan sebagai mulsa atau pupuk hijau, dedaunan yang kaya nitrogen akan meningkatkan produksi tanaman melalui penambahan unsur hara, pengendalian gulma, konservasi kelembapan, dan penurunan suhu tanah. Biomassa daun biasanya dihasilkan dari pagar tanaman atau pagar di sekitar atau di area pertanaman. Pagar tanaman digunakan pada lahan pertanian miring untuk pengendalian erosi dan pembentukan teras pasif. Pengelolaan tanaman pagar harus meminimalkan persaingan dengan tanaman.  Gliricidia digunakan sebagai peneduh teh, kopi dan coklat; dan sebagai penunjang singkong, ubi, vanili, merica, dan markisa. Tanaman ini juga mendapat manfaat dari sifat perbaikan tanah yang dimiliki oleh glirisidia. Kehadiran glirisidia di lahan pertanian mengurangi timbulnya beberapa serangan jamur dan serangga (Glover 1989, Stewart 1996).
Bunga adalah makanan lebah. Daun dan bunga yang dimasak digunakan sebagai makanan manusia. Gliricidia digunakan untuk membuat obat-obatan, rodentisida dan insektisida. Ini juga digunakan sebagai penahan angin dan hiasan. 




 Spesies ini mudah diperbanyak dengan cara stek atau biji. Stek berukuran besar, panjang 1 hingga 2,5 m dan diameter 6 cm, dibuat dari cabang yang berumur 1,5 hingga 2,0 tahun. Stek kecil berukuran panjang 30 sampai 50 cm dan dibuat dari cabang berumur 6 sampai 12 bulan. Cabang yang digunakan untuk stek harus lurus dan sehat, serta tanpa cabang samping. Bagian atas potongan harus dipotong miring untuk mencegah pengumpulan air dan pembusukan selanjutnya. Kulit batang pada bagian bawah potongan harus digores hingga ke kambium dengan pisau tajam untuk mendorong perakaran. 


Kamis, 22 Februari 2024

Co_FIRING SAWDUST SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN


Sawdust atau yang dikenal limbah gergajian yang berupa serbuk kayu dan serpihan kayu saat ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan di beberapa industri dan sebagai bahan ekspor.

SAWDUST DI INDUSTRI PELLET

LIMBAH hasil olahan kayu sengon berupa serbuk gergaji (sawdust) dan serpihan kayu (wood chips) ternyata mampu mendatangkan devisa bagi negara. Sebagian pelaku usaha Tanah Air sudah mengekspor sejumlah komoditas tersebut ke Korea Selatan (Korsel) untuk dimanfaatkan animal bedding dan media budi daya jamur. “Kejelian para pelaku usaha bisa membantu mereka mendapat peluang ekspor. Siapa sangka limbah pengolahan kayu sengon ternyata diminati di Korsel






Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/274795/indonesia-ekspor-limbah-olahan-kayu-ke-korsel

SAWDUST UNTUK PEMBUATAN ARANG BRIKET

Proses dimulai dari pencampuran bahan baku serbuk kayu dari berbagai jenis yang telah diformulasikan rasio persentasi nya dan dicampur / aduk secara manual dengan bantuan wheel loader.

Setelah proses pencampuran manual itu dilakukan, selanjutnya bahan baku serbuk kayu sawdust yang telah tercampur itu dimasukkan ke dalam raw material sawdust tank lalu di alirkan pada conveyor menuju mesin mixer atau pencampur yang membuat campuran bahan baku yang berasal dari berbagai jenis kayu tersebut dapat tercampur semakin sempurna dan disinilah penentu kualitas arang briket sawdust dimulai dengan bobot 30%.

Dari mixer, serbuk kayu yang telah tercampur sempurna tersebut dialirkan kembali melalui ducting ke mesin rotary dryer yang dibantu pengeringannya dengan menggunakan jet blower cyclone agar serbuk kayu tersebut dapat memiliki kekeringan yang sangat optimal sebelum masuk ke mesin briket high presssure extruder.

Di proses mesin briket high presssure extruder inilah bobot 30% kualitas dari hasil akhir arang briket sawdust ini di pertaruhkan.

Dari mesin press, serbuk kayu yang telah menjadi briket di alirkan melalui conveyor untuk di kumpulkan ke dalam briket tank lalu kemudian di distribusikan ke dalam oven kiln stove karbonisasi.

Proses di tungku karbonisasi ini memberikan bobot 40% dari kualitas hasil akhir arang briket sawdust nantinya.

Karbonisasi ideal dilakukan selama 15 hari dengan rincian 7 hari burning, 7 hari cooling dan 1 hari unloading.

Jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan baku arang briket sawdust terdiri dari berbagai jenis kayu hutan alami tropis indonesia yang biasa di klasifikasikan sebagai kayu keras untuk bahan baku mebel, furniture, decking, flooring, pallet, plywood dan industri kayu lainnya.

Co_FAIRING SAWDUST DAN BATUBARA DI PLTU

Co-firing merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batu bara di PLTU. Biomassa bisa diambil dari limbah pertanian, limbah industri pengolahan kayu, hingga limbah rumah tangga, serta tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan Hutan Tanaman Energi seperti pohon Kaliandra, Gamal dan Lamtoro.

Melalui co-firing, PLN mampu dengan cepat meningkatkan bauran energi terbarukan tanpa melakukan investasi untuk membangun pembangkit baru.

"Manfaat lain dari co-firing ini juga menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah/ limbah di Tanah Air

Sebagai wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi Green, PLN terus meningkatkan bauran energi hijau atau EBT dalam penyediaan listrik nasional. Perseroan menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit EBT menjadi 16 Giga Watt (GW) pada 2024.Program co-firing pada PLTU juga membantu PLN dalam mengurangi konsumsi batu bara, sehingga bisa menekan emisi karbon, di samping meningkatkan bauran energi baru terbarukan









Senin, 11 Desember 2023

CARA PEMUPUKAN TANAMAN SENGON

Sengon adalah kayu asli Indonesia, tepatnya berasal dari Indonesia Timur, dan keberadaannya sudah dikenal di seluruh daerah. Di beberapa daerah, sengon dikenal dengan beragam sebutan, yaitu jeunjing (Sunda), sengon laut (Jawa); tedehu pute (Sulawesi); rare, selawoku, selawaku merah, seka, sika, sika bot, sikas, tawa sela (Maluku); dan bae, bai, wahogon, wai, wikkie (Papua). 



Meskipun pertumbuhan pohon sengon cenderung cepat, tak jarang para pengusaha budidaya pohon sengon mengalami kegagalan panen yang disebabkan oleh banyak faktor. Sehingga dalam pembudidayaan pohon sengon, diperlukan juga kecakapan dan pengetahuan lengkap tentang teknik budidayanya secara baik dan benar. Terlebih, prospek budidaya tanaman sengon cukup baik, hal ini disebabkan karena kebutuhan akan kayu sengon lebih dari dari 500,000 m3 per tahun. Namun, untuk memperoleh hasil kayu yang optimal, diperlukan pengetahuan khusus mengenai tahapan budidayanya. Berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapan yang cukup mempengaruhi berhasil atau tidaknya budidaya sengon, yaitu tahap pemupukan. 

1. Pemupukan Pada Tahap Persemaian

Pada tahap ini, pemupukan dilakukan bersama dengan penyiangan dalam rangka pemeliharaan bibit sengon di persemaian. Kegiatan pemeliharaan bibit sengon di persemaian bertujuan untuk memperkecil peluang kematian bibit saat ditanam di lapangan, dan untuk membantu mempercepat pertumbuhan.

Kegiatan pemeliharaan didahului oleh penyiraman, penyiangan, kemudian pemupukan menggunakan NPK ataupun pupuk daun untuk mempercepat pertumbuhan semai, lalu diakhiri dengan kegiatan penyulaman. 

2. Pemupukan Sebelum Tahap Penanaman

Setelah pembuatan ajir dan pembuatan lubang tanam, tanah pada lubang tanam harus diberi pupuk kandang, berupa kotoran kambing dengan dosis 1 kg/pohon, Furadan 100 gr/pohon, dan NPK 100 gr/pohon. Aduk secara merata pupuk-pupuk tersebut dengan tanah, dan berikan minimal seminggu sebelum penanaman, sedangkan Furadan dan NPK diberikan sehari sebelum penanaman. 

3. Pemupukan Pada Tahap Pemeliharaan

Bibit sengon yang telah selesai ditanam, tentu perlu untuk dilakukan pemeliharaan sedemikian rupa sepanjang masa pertumbuhannya. Pemupukan adalah salah satu tahap pemeliharaan yang sangat penting, terutama pada areal pertanaman yang kurang unsur hara. Sebelum pemupukan, ada baiknya juga untuk melakukan analisis tanah sebagai penentu jenis pupuk yang tepat. 



Tanaman sengon berumur 4 bulan perlu diberikan pupuk Urea, ZA, TSP, dan KCl berturut-turut sebanyak 40, 80, 120, 160 kg/ha. Pemberian pupuk tersebut akan meningkatkan kualitas dan kuantitas akar sengon, serta juga akan meningkatkan jumlah bintil akar sengon yang berfungsi untuk mengambil unsur nitrogen dari udara. 

Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman dengan radius 15 cm, dengan membuat cekungan sebagai tempat pupuk, lalu tutup kembali. 



Ulangi pemupukan pada awal tahun kedua dengan menggunakan takaran yang sama.

Selain pupuk kimia tersebut, sengon juga dapat diberikan pupuk organik (kompos) yang sudah terdekomposisi, agar tumbuhan semakin kokoh. 

Kamis, 23 November 2023

PENYERAPAN PUPUK OLEH TANAMAN

 Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi bagian-bagian tumbuhan mulai dari organel hingga jaringan yang berkaitan dengan proses pertumbuhan, perkembangan dan respon terhadap perubahan lingkungan Sebagai cabang ilmu pengetahuan, Fisiologi tumbuhan berfungsi sebagai pedoman manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui tanaman dan juga membuat variasi baru olahan tanaman, seperti makanan, kosmetik dan lainnya..Fisiologi tanaman dan biokimia fotosintesis adalah dasar bagaimana tanaman mengakumulasi karbon dioksida, sumber energi untuk metabolisme aerobik organisme hidup.


 Tanaman menyerap unsur hara melalui dua jalur, yaitu melalui akar dan daun. Unsur hara tersebut tidak langsung diserap oleh tanaman. Pupuk yang diaplikasikan ke tanaman akan terjerap ke dalam koloid tanah, kemudian masuk ke dalam akar dan disalurkan ke semua bagian organ tanaman.Fotosintesis adalah proses kehidupan yang paling dominan pada tumbuhan, menghasilkan sebagian besar karbon dioksida di tanah yang dilepaskan ke udara.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembang biakannya.
Contoh proses yang terjadi pada tumbuhan hidup adalah: fotosintesis, respirasi, absorbsi ion, translokasi, pembungaan dan pembuahan
Media tanam yang baik untuk tanaman harus menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah.Mereka tumbuh melalui kombinasi pertumbuhan sel dan pembelahan sel (mitosis) . Kunci pertumbuhan tanaman adalah meristem, sejenis jaringan tanaman yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat terus membelah dan berdiferensiasi. Meristem memungkinkan batang dan akar tanaman tumbuh lebih panjang (pertumbuhan primer) dan lebih luas (pertumbuhan sekunder)Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain:
 Suhu : Pertumbuhan dipercepat dengan meningkatnya suhu. Cahaya: Intensitas cahaya, durasi cahaya dan kualitas cahaya mempengaruhi banyak proses fisiologis yang terjadi pada tumbuhan.
 Air: Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium (meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem sekunder. Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
Respirasi tumbuhan memerlukan kerja enzim untuk mempercepat reaksinya. Enzim adalah suatu zat organik yang dapat memengaruhi berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam suatu makhluk hidup. Selama proses respirasi, terjadi proses pemecahan energi kimia hasil fotosintesis berupa glukosa.Enzim, pada gilirannya, mengkatalisis reaksi biokimia yang penting bagi rhizobakteri dan tanaman, menstabilkan tanah dengan mendegradasi limbah dan memediasi daur ulang unsur hara . Enzim yang tersedia di dalam tanah dapat berasal dari tumbuhan, hewan, atau mikroba.Enzim diperlukan sebagai katalis untuk memulai reaksi respirasi tumbuhan dari energi yang rendah dan mempercepat prosesnya. Tanpa adanya enzim, respirasi tumbuhan akan sulit berjalan karena memerlukan tingkat energi yang tinggi dan sulit dicapai
Penerapan pupuk organik mendorong peningkatan biomassa bakteri heterotrofik , yang merangsang produktivitas sekunder lainnya dan memineralisasi unsur hara untuk merangsang produktivitas primer


Pupuk kandang dapat meningkatkan pH, kadar C-organik serta meningkatkan ketersediaan nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro bagi tanaman (Sompotan, 2013). Dengan demikian kualitas dan jenis bahan organic yang digunakan, akan mempengaruhi kecepatan dan tingkat ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Urea adalah metabolit tanaman yang berasal dari serapan akar atau dari katabolisme arginin oleh arginase . Di bidang pertanian, urea banyak digunakan sebagai pupuk nitrogen. Nitrogen urea masuk ke dalam tanaman baik secara langsung, atau dalam bentuk amonium atau nitrat setelah degradasi urea oleh mikroba tanah.Tumbuhan menyerap nitrogen dari tanah dalam bentuk nitrat (NO 3 -) dan amonium (NH 4 +). Di tanah aerobik, nitrifikasi dapat terjadi, nitrat biasanya merupakan bentuk utama nitrogen tersedia yang diserap.



Penyerapan unsur hara melalui mekanisme pergerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama dengan massa air. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman.Menurut Lakitan (2010), penyerapan unsur hara bagi tanaman terjadi dengan dua cara yaitu secara aktif yang memerlukan energi metabolik dan secara pasif (difusi) tanpa memerlukan energi. Penyerapan unsur hara secara pasif terjadi dimana unsur hara masuk bersama-sama dengan air yang diserap oleh tanamanTumbuhan menyerap air dari dalam tanah dengan bantuan rambut akar melalui osmosis . Difusi molekul air melalui membran semi permeabel disebut osmosis. Rambut akar menyerap air dari tanah melalui osmosisSaat air menguap melalui daun, lebih banyak air yang ditarik melalui akar tanaman . Nutrisi dan gula dari fotosintesis dilarutkan dalam air dan berpindah dari area dengan konsentrasi tinggi, seperti akar, ke area dengan konsentrasi lebih rendah, seperti bunga, batang dan daun, untuk pertumbuhan dan reproduks.Kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara sangat spesifik, seperti : Unsur hara Carbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H) dapat diserap dalam bentuk gas. Ketiga unsur hara ini disebut hara non mineral, karena tidak berasal dari mineral yang ada didalam tanah.Mekanisme serapan hara melalui daun dimulai dengan masuknya hara melalui stomata, eksodesmata dan kutikula pada bagian epidermis menuju ke dalam sitoplasma tanaman. Rendahnya serapan hara melalui daun dikarenakan daun memiliki respon yang adaptif terhadap lingkungan (cekaman kekeringan dan suhu (konsentrasi rendah).Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan unsur hara adalah respirasi, konsentrasi unsur hara, kerapatan dan penyebaran akar, air, daya serap akar, pH tanah dan daya serap tanaman. Turi (Sesbania grandifora) mengandung komposisi zat gizi atas PK 27,3%; Energi 4.825 kkal/kg; abu 7,5%; Ca 1,5% dan P 0,4%.Nutrisi dapat diisi kembali dengan cara berikut: Pupuk dan pupuk kandang mengandung nutrisi tanaman seperti nitrogen, fosfor dan kalium, dll . Jadi, ketika pupuk dan pupuk kandang ditambahkan ke tanah di ladang, tanah akan diperkaya dengan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lain-lainTumbuhan menyerap air dari tanah melalui osmosis. Mereka menyerap ion mineral melalui transpor aktif, melawan gradien konsentrasi. Sel rambut akar. diadaptasi untuk mengambil air dan ion mineral dengan memiliki luas permukaan yang besar untuk meningkatkan laju penyerapan .Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan daun dan batang tanaman, menggunakan asam amino untuk membangun protein tanaman . Fosfor digunakan untuk produksi akar dan benih, dan juga penting untuk replikasi DNA untuk membentuk dinding sel dan menyelesaikan siklus reproduksi

. Vakuola besar di dalam sel rambut akar membuat asupan ini jauh lebih efisienatang tumbuhan mempunyai beberapa sel yang sangat khusus yang disebut xilem. Sel-sel ini membentuk tabung tipis panjang yang membentang dari akar, batang, hingga daun . Tugas mereka adalah membawa air ke atas dari akar ke setiap bagian tanaman.ekstur tanah mempunyai peranan penting dalam pengelolaan unsur hara karena mempengaruhi retensi unsur hara . Misalnya, tanah bertekstur halus cenderung memiliki kemampuan lebih besar dalam menyimpan unsur hara tanah

Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di luar pembuluh.pada jaringan tanaman.

Minggu, 24 September 2023

DAUN BAMBU SEBAGAI PENGGANTI MULSA PLASTIK

Tanaman bambu memiliki banyak manfaat, seperti misalnya batang bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bonggol dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan dan rebungnya dapat diolah sebagai bahan masakan.



Namun meskipun demikian tak banyak yang mengetahui manfaat dari daun bambu ini, atau lebih tepatnya serasah daun bambu. Daun bambu  kering  ternyata memiliki banyak manfaat terutama di bidang pertanian karena kandungan zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, fosfor dan kalium serta beberapa mikroba yang bermanfaat bagi tanaman.



Unsur hara penting lainnya yang dikandung oleh daun bambu adalah Silika (Si). Bagi Anda yang sering ke toko pertanian untuk membeli pupuk, Anda pasti pernah melihat pupuk silika yang dijual secara khusus.Silika merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting untuk tanaman, walaupun memang bukan termasuk dalam unsur hara esensial (unsur hara yang perannya tidak bisa digantikan). Beberapa manfaat penting dari unsur hara ini adalah dapat meningkatkan ketahanan tanaman dalam melawan serangan hama penyakit, bisa memperkokoh batang tanaman, dan memperpanjang masa simpan buah tanaman agar tidak mudah busuk.

Penggunaan mulsa plastik dinilai efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menghambat gulma. Namun, penggunaan mulsa plastik dalam jangka panjang dapat mencemari lingkungan karena mulsa plastik sulit terurai. Penggunaan mulsa organik dapat menjadi alternatif dalam menghambat gulma, salah satunya mulsa daun bambu. Mulsa daun bambu diketahui dapat menghasilkan senyawa alelokimia untuk menghambat gulma

Pemanfaatan seresah daun bambu  sebagai mulsa organik pengganti mulsa plastik karena memiliki sifat yang dingin. Daun bambu lebih baik digunakan sebagai alternatif pengganti plastik mulsa dibandingkan dengan menggunakan serbuk kayu karena memiliki kelebihan lain yakni tidak membawa jamur patogen yang bisa membahayakan kesehatan tanaman.



Cara aplikasinya pun mudah, yaitu hanya dengan menyebarkan diatas guludan dan bedengan yang sudah diberi pupuk . Selain dapat mencegah pertumbuhan gulma, daun bambu ini dapat pula menyuburkan tanaman, karena daun bambu lama kelamaan akan terurai dan menjadi pupuk.



Namun perlu diperhatikan saat mengambil serasah daun bambu ini, jangan semua diambil namun sisakan agar kesuburan tanah disekitar rumpun bambu tetap terjaga kesuburannya sehingga pertumbuhan bambu tetap subur.



Penggunaan daun bambu sangat bermanfaat karena dapat menghemat bahkan memangkas biaya pembelian pupuk dan mulsa. Selain itu juga ramah lingkungan karena mulsa yang digunakan bukan lagi mulsa plastik yang tidak dapat terurai, namun yang digunakan adalah mulsa dari daun bambu yang yang dapat terurai oleh bakteri. Meskipun terdapat kekurangan dalam penggunaan daun bambu, seperti pembuatan pupuknya lama. Namun, pemanfaatan daun bambu sebagai pupuk dan mulsa dapat menjadi pilihan yang baik.

@back to nature

CARA PENANGGULANGAN PENYAKIT KARAT FURU PADA TANAMAN SENGON

Penyuluh kehutanan merupakan salah satu aktor penting dalam hal pemberian edukasi seputar kehutanan kepada masyarakat di tingkat tapak, Pada...