Senin, 20 Mei 2024

POTENSI GAMAL ( Glirisidia malculata.Sepium)SEBAGAI TANAMAN MULTIFUNGSI

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah  pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.

Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.



 Konservasi tanah mempunyai hubungan yang erat dengan konservasi air, setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhubungan erat sekali, berbagai konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air ((Arsyad, 2010).. Daswir (2010) menyimpulkan bahwa upaya untuk mengurangi kerusakan lahan antara lain dengan menerapkan sistem usahatani konservasi. Tujuan kegiatan konservasi adalah untuk mencegah terjadinya degradasi lahan lebih lanjut, menghindari hilangnya lahan produktif, meningkatkan produktivitas usahatani dan pendapatan petani, menurunkan laju erosi serta meningkatkan partisipasi petani dalam pelestarian sumber daya tanah dan air (Syam, 2003). 

Teknis konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman / vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik kimia maupun biologi.

Tanaman ataupun sisa-sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan (run off) serta meningkatkan peresapan air kedalam tanah.

Penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi,Disamping itu dapat meningatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga mempebesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.

Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan yang tak kalah pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan petani



Gliriside (Glicidia sepium) adalah jenis tanaman yang ditanam masyarakat  sebagai HMT dimana tanaman tersebut sering digunakan sebagai tanaman pagar. Gliriside merupakan tanaman dari jenis legum yang memiliki karakteristik cepat tumbuh, evergreen, dan daunnya relative disukai oleh hewan ternak. 

Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah Gliricidia sepium adalah pohon serbaguna dan cepat tumbuh yang disukai petani untuk pagar hidup, bahan bakar, pakan ternak, pupuk hijau, peneduh, penunjang tanaman, dan pengendalian erosi.


Gliricidia sepium mungkin merupakan spesies pagar hidup yang paling umum di daerah tropis.  Tanaman ini dapat ditanam dengan jarak tanam 1 hingga 2 m dan disambung dengan kawat berduri atau bambu. Alternatifnya, mereka dapat menanam dengan jarak 10 hingga 20 cm sebagai benteng pertahanan dan cabang-cabangnya terjalin (Stewart 1996). Kayu bakar, tiang pancang, pakan ternak dan pupuk hijau dipanen dari pagar.
Kayu bakar . Keras dan tahan lama, kayunya memiliki berat jenis 0,5 hingga 0,8. Ini merupakan bahan bakar yang baik, terbakar dengan sedikit asap dan tanpa percikan api, dan memiliki nilai kalori 4.900 kkal/kg. Tegakan alam, hutan sekunder dan lahan hutan glirisidia telah dikelola untuk produksi bahan bakar komersial (Glover 1989, Stewart 1996). Kayunya juga digunakan untuk tiang, kayu, furnitur dan peralatan pertanian.Merespon dengan baik terhadap seringnya pemotongan, glirisidia menghasilkan pakan ternak bergizi dalam jumlah besar yang mengandung 18 hingga 30% protein kasar. Ternak merespon dengan baik terhadap pakan ternak.
 Beberapa hewan enggan memakan gliricidia, namun pelatihan dapat mengatasi masalah ini. Setelah gliricidia diterima, keturunan selanjutnya akan segera mengonsumsinya.  



Pemangkasan pohon sebelum musim kemarau memungkinkan pertumbuhan semak belukar dipertahankan untuk digunakan sebagai pakan pada musim kemarau. Penanaman pakan ternak bervariasi mulai dari pagar tanaman dengan jarak tanam 10 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1 sampai 4 meter, hingga penanaman blok berukuran 50 x 50 cm hingga 1 x 3 m. Produksi bervariasi dari 2 hingga 20 t/ha (Glover 1989, Stewart 1996, Allison dan Simons 1996). 

 Ketika digunakan sebagai mulsa atau pupuk hijau, dedaunan yang kaya nitrogen akan meningkatkan produksi tanaman melalui penambahan unsur hara, pengendalian gulma, konservasi kelembapan, dan penurunan suhu tanah. Biomassa daun biasanya dihasilkan dari pagar tanaman atau pagar di sekitar atau di area pertanaman. Pagar tanaman digunakan pada lahan pertanian miring untuk pengendalian erosi dan pembentukan teras pasif. Pengelolaan tanaman pagar harus meminimalkan persaingan dengan tanaman.  Gliricidia digunakan sebagai peneduh teh, kopi dan coklat; dan sebagai penunjang singkong, ubi, vanili, merica, dan markisa. Tanaman ini juga mendapat manfaat dari sifat perbaikan tanah yang dimiliki oleh glirisidia. Kehadiran glirisidia di lahan pertanian mengurangi timbulnya beberapa serangan jamur dan serangga (Glover 1989, Stewart 1996).
Bunga adalah makanan lebah. Daun dan bunga yang dimasak digunakan sebagai makanan manusia. Gliricidia digunakan untuk membuat obat-obatan, rodentisida dan insektisida. Ini juga digunakan sebagai penahan angin dan hiasan. 




 Spesies ini mudah diperbanyak dengan cara stek atau biji. Stek berukuran besar, panjang 1 hingga 2,5 m dan diameter 6 cm, dibuat dari cabang yang berumur 1,5 hingga 2,0 tahun. Stek kecil berukuran panjang 30 sampai 50 cm dan dibuat dari cabang berumur 6 sampai 12 bulan. Cabang yang digunakan untuk stek harus lurus dan sehat, serta tanpa cabang samping. Bagian atas potongan harus dipotong miring untuk mencegah pengumpulan air dan pembusukan selanjutnya. Kulit batang pada bagian bawah potongan harus digores hingga ke kambium dengan pisau tajam untuk mendorong perakaran. 


Kamis, 22 Februari 2024

Co_FIRING SAWDUST SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN


Sawdust atau yang dikenal limbah gergajian yang berupa serbuk kayu dan serpihan kayu saat ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan di beberapa industri dan sebagai bahan ekspor.

SAWDUST DI INDUSTRI PELLET

LIMBAH hasil olahan kayu sengon berupa serbuk gergaji (sawdust) dan serpihan kayu (wood chips) ternyata mampu mendatangkan devisa bagi negara. Sebagian pelaku usaha Tanah Air sudah mengekspor sejumlah komoditas tersebut ke Korea Selatan (Korsel) untuk dimanfaatkan animal bedding dan media budi daya jamur. “Kejelian para pelaku usaha bisa membantu mereka mendapat peluang ekspor. Siapa sangka limbah pengolahan kayu sengon ternyata diminati di Korsel






Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/274795/indonesia-ekspor-limbah-olahan-kayu-ke-korsel

SAWDUST UNTUK PEMBUATAN ARANG BRIKET

Proses dimulai dari pencampuran bahan baku serbuk kayu dari berbagai jenis yang telah diformulasikan rasio persentasi nya dan dicampur / aduk secara manual dengan bantuan wheel loader.

Setelah proses pencampuran manual itu dilakukan, selanjutnya bahan baku serbuk kayu sawdust yang telah tercampur itu dimasukkan ke dalam raw material sawdust tank lalu di alirkan pada conveyor menuju mesin mixer atau pencampur yang membuat campuran bahan baku yang berasal dari berbagai jenis kayu tersebut dapat tercampur semakin sempurna dan disinilah penentu kualitas arang briket sawdust dimulai dengan bobot 30%.

Dari mixer, serbuk kayu yang telah tercampur sempurna tersebut dialirkan kembali melalui ducting ke mesin rotary dryer yang dibantu pengeringannya dengan menggunakan jet blower cyclone agar serbuk kayu tersebut dapat memiliki kekeringan yang sangat optimal sebelum masuk ke mesin briket high presssure extruder.

Di proses mesin briket high presssure extruder inilah bobot 30% kualitas dari hasil akhir arang briket sawdust ini di pertaruhkan.

Dari mesin press, serbuk kayu yang telah menjadi briket di alirkan melalui conveyor untuk di kumpulkan ke dalam briket tank lalu kemudian di distribusikan ke dalam oven kiln stove karbonisasi.

Proses di tungku karbonisasi ini memberikan bobot 40% dari kualitas hasil akhir arang briket sawdust nantinya.

Karbonisasi ideal dilakukan selama 15 hari dengan rincian 7 hari burning, 7 hari cooling dan 1 hari unloading.

Jenis kayu yang dapat digunakan sebagai bahan baku arang briket sawdust terdiri dari berbagai jenis kayu hutan alami tropis indonesia yang biasa di klasifikasikan sebagai kayu keras untuk bahan baku mebel, furniture, decking, flooring, pallet, plywood dan industri kayu lainnya.

Co_FAIRING SAWDUST DAN BATUBARA DI PLTU

Co-firing merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batu bara di PLTU. Biomassa bisa diambil dari limbah pertanian, limbah industri pengolahan kayu, hingga limbah rumah tangga, serta tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan Hutan Tanaman Energi seperti pohon Kaliandra, Gamal dan Lamtoro.

Melalui co-firing, PLN mampu dengan cepat meningkatkan bauran energi terbarukan tanpa melakukan investasi untuk membangun pembangkit baru.

"Manfaat lain dari co-firing ini juga menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah/ limbah di Tanah Air

Sebagai wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi Green, PLN terus meningkatkan bauran energi hijau atau EBT dalam penyediaan listrik nasional. Perseroan menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit EBT menjadi 16 Giga Watt (GW) pada 2024.Program co-firing pada PLTU juga membantu PLN dalam mengurangi konsumsi batu bara, sehingga bisa menekan emisi karbon, di samping meningkatkan bauran energi baru terbarukan









Senin, 11 Desember 2023

CARA PEMUPUKAN TANAMAN SENGON

Sengon adalah kayu asli Indonesia, tepatnya berasal dari Indonesia Timur, dan keberadaannya sudah dikenal di seluruh daerah. Di beberapa daerah, sengon dikenal dengan beragam sebutan, yaitu jeunjing (Sunda), sengon laut (Jawa); tedehu pute (Sulawesi); rare, selawoku, selawaku merah, seka, sika, sika bot, sikas, tawa sela (Maluku); dan bae, bai, wahogon, wai, wikkie (Papua). 



Meskipun pertumbuhan pohon sengon cenderung cepat, tak jarang para pengusaha budidaya pohon sengon mengalami kegagalan panen yang disebabkan oleh banyak faktor. Sehingga dalam pembudidayaan pohon sengon, diperlukan juga kecakapan dan pengetahuan lengkap tentang teknik budidayanya secara baik dan benar. Terlebih, prospek budidaya tanaman sengon cukup baik, hal ini disebabkan karena kebutuhan akan kayu sengon lebih dari dari 500,000 m3 per tahun. Namun, untuk memperoleh hasil kayu yang optimal, diperlukan pengetahuan khusus mengenai tahapan budidayanya. Berikut Portal Agri bagikan salah satu tahapan yang cukup mempengaruhi berhasil atau tidaknya budidaya sengon, yaitu tahap pemupukan. 

1. Pemupukan Pada Tahap Persemaian

Pada tahap ini, pemupukan dilakukan bersama dengan penyiangan dalam rangka pemeliharaan bibit sengon di persemaian. Kegiatan pemeliharaan bibit sengon di persemaian bertujuan untuk memperkecil peluang kematian bibit saat ditanam di lapangan, dan untuk membantu mempercepat pertumbuhan.

Kegiatan pemeliharaan didahului oleh penyiraman, penyiangan, kemudian pemupukan menggunakan NPK ataupun pupuk daun untuk mempercepat pertumbuhan semai, lalu diakhiri dengan kegiatan penyulaman. 

2. Pemupukan Sebelum Tahap Penanaman

Setelah pembuatan ajir dan pembuatan lubang tanam, tanah pada lubang tanam harus diberi pupuk kandang, berupa kotoran kambing dengan dosis 1 kg/pohon, Furadan 100 gr/pohon, dan NPK 100 gr/pohon. Aduk secara merata pupuk-pupuk tersebut dengan tanah, dan berikan minimal seminggu sebelum penanaman, sedangkan Furadan dan NPK diberikan sehari sebelum penanaman. 

3. Pemupukan Pada Tahap Pemeliharaan

Bibit sengon yang telah selesai ditanam, tentu perlu untuk dilakukan pemeliharaan sedemikian rupa sepanjang masa pertumbuhannya. Pemupukan adalah salah satu tahap pemeliharaan yang sangat penting, terutama pada areal pertanaman yang kurang unsur hara. Sebelum pemupukan, ada baiknya juga untuk melakukan analisis tanah sebagai penentu jenis pupuk yang tepat. 



Tanaman sengon berumur 4 bulan perlu diberikan pupuk Urea, ZA, TSP, dan KCl berturut-turut sebanyak 40, 80, 120, 160 kg/ha. Pemberian pupuk tersebut akan meningkatkan kualitas dan kuantitas akar sengon, serta juga akan meningkatkan jumlah bintil akar sengon yang berfungsi untuk mengambil unsur nitrogen dari udara. 

Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman dengan radius 15 cm, dengan membuat cekungan sebagai tempat pupuk, lalu tutup kembali. 



Ulangi pemupukan pada awal tahun kedua dengan menggunakan takaran yang sama.

Selain pupuk kimia tersebut, sengon juga dapat diberikan pupuk organik (kompos) yang sudah terdekomposisi, agar tumbuhan semakin kokoh. 

Kamis, 23 November 2023

PENYERAPAN PUPUK OLEH TANAMAN

 Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi bagian-bagian tumbuhan mulai dari organel hingga jaringan yang berkaitan dengan proses pertumbuhan, perkembangan dan respon terhadap perubahan lingkungan Sebagai cabang ilmu pengetahuan, Fisiologi tumbuhan berfungsi sebagai pedoman manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui tanaman dan juga membuat variasi baru olahan tanaman, seperti makanan, kosmetik dan lainnya..Fisiologi tanaman dan biokimia fotosintesis adalah dasar bagaimana tanaman mengakumulasi karbon dioksida, sumber energi untuk metabolisme aerobik organisme hidup.


 Tanaman menyerap unsur hara melalui dua jalur, yaitu melalui akar dan daun. Unsur hara tersebut tidak langsung diserap oleh tanaman. Pupuk yang diaplikasikan ke tanaman akan terjerap ke dalam koloid tanah, kemudian masuk ke dalam akar dan disalurkan ke semua bagian organ tanaman.Fotosintesis adalah proses kehidupan yang paling dominan pada tumbuhan, menghasilkan sebagian besar karbon dioksida di tanah yang dilepaskan ke udara.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembang biakannya.
Contoh proses yang terjadi pada tumbuhan hidup adalah: fotosintesis, respirasi, absorbsi ion, translokasi, pembungaan dan pembuahan
Media tanam yang baik untuk tanaman harus menyediakan faktor-faktor utama untuk pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah.Mereka tumbuh melalui kombinasi pertumbuhan sel dan pembelahan sel (mitosis) . Kunci pertumbuhan tanaman adalah meristem, sejenis jaringan tanaman yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat terus membelah dan berdiferensiasi. Meristem memungkinkan batang dan akar tanaman tumbuh lebih panjang (pertumbuhan primer) dan lebih luas (pertumbuhan sekunder)Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain:
 Suhu : Pertumbuhan dipercepat dengan meningkatnya suhu. Cahaya: Intensitas cahaya, durasi cahaya dan kualitas cahaya mempengaruhi banyak proses fisiologis yang terjadi pada tumbuhan.
 Air: Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium (meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem sekunder. Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
Respirasi tumbuhan memerlukan kerja enzim untuk mempercepat reaksinya. Enzim adalah suatu zat organik yang dapat memengaruhi berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam suatu makhluk hidup. Selama proses respirasi, terjadi proses pemecahan energi kimia hasil fotosintesis berupa glukosa.Enzim, pada gilirannya, mengkatalisis reaksi biokimia yang penting bagi rhizobakteri dan tanaman, menstabilkan tanah dengan mendegradasi limbah dan memediasi daur ulang unsur hara . Enzim yang tersedia di dalam tanah dapat berasal dari tumbuhan, hewan, atau mikroba.Enzim diperlukan sebagai katalis untuk memulai reaksi respirasi tumbuhan dari energi yang rendah dan mempercepat prosesnya. Tanpa adanya enzim, respirasi tumbuhan akan sulit berjalan karena memerlukan tingkat energi yang tinggi dan sulit dicapai
Penerapan pupuk organik mendorong peningkatan biomassa bakteri heterotrofik , yang merangsang produktivitas sekunder lainnya dan memineralisasi unsur hara untuk merangsang produktivitas primer


Pupuk kandang dapat meningkatkan pH, kadar C-organik serta meningkatkan ketersediaan nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro bagi tanaman (Sompotan, 2013). Dengan demikian kualitas dan jenis bahan organic yang digunakan, akan mempengaruhi kecepatan dan tingkat ketersediaan unsur hara di dalam tanah.
Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Urea adalah metabolit tanaman yang berasal dari serapan akar atau dari katabolisme arginin oleh arginase . Di bidang pertanian, urea banyak digunakan sebagai pupuk nitrogen. Nitrogen urea masuk ke dalam tanaman baik secara langsung, atau dalam bentuk amonium atau nitrat setelah degradasi urea oleh mikroba tanah.Tumbuhan menyerap nitrogen dari tanah dalam bentuk nitrat (NO 3 -) dan amonium (NH 4 +). Di tanah aerobik, nitrifikasi dapat terjadi, nitrat biasanya merupakan bentuk utama nitrogen tersedia yang diserap.



Penyerapan unsur hara melalui mekanisme pergerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama dengan massa air. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman.Menurut Lakitan (2010), penyerapan unsur hara bagi tanaman terjadi dengan dua cara yaitu secara aktif yang memerlukan energi metabolik dan secara pasif (difusi) tanpa memerlukan energi. Penyerapan unsur hara secara pasif terjadi dimana unsur hara masuk bersama-sama dengan air yang diserap oleh tanamanTumbuhan menyerap air dari dalam tanah dengan bantuan rambut akar melalui osmosis . Difusi molekul air melalui membran semi permeabel disebut osmosis. Rambut akar menyerap air dari tanah melalui osmosisSaat air menguap melalui daun, lebih banyak air yang ditarik melalui akar tanaman . Nutrisi dan gula dari fotosintesis dilarutkan dalam air dan berpindah dari area dengan konsentrasi tinggi, seperti akar, ke area dengan konsentrasi lebih rendah, seperti bunga, batang dan daun, untuk pertumbuhan dan reproduks.Kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara sangat spesifik, seperti : Unsur hara Carbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H) dapat diserap dalam bentuk gas. Ketiga unsur hara ini disebut hara non mineral, karena tidak berasal dari mineral yang ada didalam tanah.Mekanisme serapan hara melalui daun dimulai dengan masuknya hara melalui stomata, eksodesmata dan kutikula pada bagian epidermis menuju ke dalam sitoplasma tanaman. Rendahnya serapan hara melalui daun dikarenakan daun memiliki respon yang adaptif terhadap lingkungan (cekaman kekeringan dan suhu (konsentrasi rendah).Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan unsur hara adalah respirasi, konsentrasi unsur hara, kerapatan dan penyebaran akar, air, daya serap akar, pH tanah dan daya serap tanaman. Turi (Sesbania grandifora) mengandung komposisi zat gizi atas PK 27,3%; Energi 4.825 kkal/kg; abu 7,5%; Ca 1,5% dan P 0,4%.Nutrisi dapat diisi kembali dengan cara berikut: Pupuk dan pupuk kandang mengandung nutrisi tanaman seperti nitrogen, fosfor dan kalium, dll . Jadi, ketika pupuk dan pupuk kandang ditambahkan ke tanah di ladang, tanah akan diperkaya dengan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lain-lainTumbuhan menyerap air dari tanah melalui osmosis. Mereka menyerap ion mineral melalui transpor aktif, melawan gradien konsentrasi. Sel rambut akar. diadaptasi untuk mengambil air dan ion mineral dengan memiliki luas permukaan yang besar untuk meningkatkan laju penyerapan .Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan daun dan batang tanaman, menggunakan asam amino untuk membangun protein tanaman . Fosfor digunakan untuk produksi akar dan benih, dan juga penting untuk replikasi DNA untuk membentuk dinding sel dan menyelesaikan siklus reproduksi

. Vakuola besar di dalam sel rambut akar membuat asupan ini jauh lebih efisienatang tumbuhan mempunyai beberapa sel yang sangat khusus yang disebut xilem. Sel-sel ini membentuk tabung tipis panjang yang membentang dari akar, batang, hingga daun . Tugas mereka adalah membawa air ke atas dari akar ke setiap bagian tanaman.ekstur tanah mempunyai peranan penting dalam pengelolaan unsur hara karena mempengaruhi retensi unsur hara . Misalnya, tanah bertekstur halus cenderung memiliki kemampuan lebih besar dalam menyimpan unsur hara tanah

Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xylem yang memiliki diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di luar pembuluh.pada jaringan tanaman.

Minggu, 24 September 2023

DAUN BAMBU SEBAGAI PENGGANTI MULSA PLASTIK

Tanaman bambu memiliki banyak manfaat, seperti misalnya batang bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bonggol dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan dan rebungnya dapat diolah sebagai bahan masakan.



Namun meskipun demikian tak banyak yang mengetahui manfaat dari daun bambu ini, atau lebih tepatnya serasah daun bambu. Daun bambu  kering  ternyata memiliki banyak manfaat terutama di bidang pertanian karena kandungan zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, fosfor dan kalium serta beberapa mikroba yang bermanfaat bagi tanaman.



Unsur hara penting lainnya yang dikandung oleh daun bambu adalah Silika (Si). Bagi Anda yang sering ke toko pertanian untuk membeli pupuk, Anda pasti pernah melihat pupuk silika yang dijual secara khusus.Silika merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting untuk tanaman, walaupun memang bukan termasuk dalam unsur hara esensial (unsur hara yang perannya tidak bisa digantikan). Beberapa manfaat penting dari unsur hara ini adalah dapat meningkatkan ketahanan tanaman dalam melawan serangan hama penyakit, bisa memperkokoh batang tanaman, dan memperpanjang masa simpan buah tanaman agar tidak mudah busuk.

Penggunaan mulsa plastik dinilai efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menghambat gulma. Namun, penggunaan mulsa plastik dalam jangka panjang dapat mencemari lingkungan karena mulsa plastik sulit terurai. Penggunaan mulsa organik dapat menjadi alternatif dalam menghambat gulma, salah satunya mulsa daun bambu. Mulsa daun bambu diketahui dapat menghasilkan senyawa alelokimia untuk menghambat gulma

Pemanfaatan seresah daun bambu  sebagai mulsa organik pengganti mulsa plastik karena memiliki sifat yang dingin. Daun bambu lebih baik digunakan sebagai alternatif pengganti plastik mulsa dibandingkan dengan menggunakan serbuk kayu karena memiliki kelebihan lain yakni tidak membawa jamur patogen yang bisa membahayakan kesehatan tanaman.



Cara aplikasinya pun mudah, yaitu hanya dengan menyebarkan diatas guludan dan bedengan yang sudah diberi pupuk . Selain dapat mencegah pertumbuhan gulma, daun bambu ini dapat pula menyuburkan tanaman, karena daun bambu lama kelamaan akan terurai dan menjadi pupuk.



Namun perlu diperhatikan saat mengambil serasah daun bambu ini, jangan semua diambil namun sisakan agar kesuburan tanah disekitar rumpun bambu tetap terjaga kesuburannya sehingga pertumbuhan bambu tetap subur.



Penggunaan daun bambu sangat bermanfaat karena dapat menghemat bahkan memangkas biaya pembelian pupuk dan mulsa. Selain itu juga ramah lingkungan karena mulsa yang digunakan bukan lagi mulsa plastik yang tidak dapat terurai, namun yang digunakan adalah mulsa dari daun bambu yang yang dapat terurai oleh bakteri. Meskipun terdapat kekurangan dalam penggunaan daun bambu, seperti pembuatan pupuknya lama. Namun, pemanfaatan daun bambu sebagai pupuk dan mulsa dapat menjadi pilihan yang baik.

@back to nature

Jumat, 25 Agustus 2023

PENGELOLAAN TANAMAN MUDA( MPTS) UNTUK MENGHADAPI KEMARAU PANJANG

Menurunnya aktivitas curah hujan disertai dengan suhu yang tinggi akhir-akhir ini telah menjadi bagian yang menjadi hal biasa dialami masyarakat. Kondisi tersebut menjadi indikasi datangnya fenomena el-nino. El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.  Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik bagian tengah dan menyebabkan berkurangmya curah hujan di wilayah Indonesia. Fenomena ini mulai dirasakan di berbagai wilayah Indonesia yang ditandai berkurangnya curah hujan dan meningkatnya suhu yang telah menjadi indikasi datangnya el-nino.


Di Indonesia kekeringan sering terjadi pada musim kemarau. Pada musim kemarau, curah hujan sangat rendah, sehingga persediaan air terbatas. Terbatasnya persediaan air disebabkan keringnya sumber air seperti sumur, sungai, waduk dan aliran air lainnya.

Dampak kekeringan yang bisa terjadi pada musim kemarau.Matinya berbagai macam tanaman.Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Selain menjadi pasokan makanan, tanaman juga sangat bermanfaat untuk penghasil oksigen yang dibutuhkan tubuh. Mayoritas tanaman akan mati apabila kekeringan, hal ini dapat berdampak pada kurangnya oksigen, pangan, dan maraknya polusi,



Tanaman muda yang ditanam kurang dari 3 tahun ,ketika datang musim kemarau sangat rawan terhadap kematian karena sistem perakaran yang belum begitu kuat

Berikut beberapa solusi untuk mengantisipasi bencana elnino kemarau panjamg agar tanaman tidak mati kekeringan diantaranya :

Mempersiapkan sumur bor di sekitar lahan budidaya



Mempersiapkan instalasi pengairan pada tanaman



Meutup sekitar batang tanaman dengan  mulsa






Tidak mencabut rumput di lahan

Melakukan pruning  daun tanaman



Hemat menggunakan air dengan irigasi tetes



Jumat, 28 Juli 2023

MEMBUAT CHARCOAL ATAU ARANG KAYU MODERN

 Arang yang dikenal masyarakat adalah untuk membakar sate. Arang membara yang dicelupkan di kopi seperti kopi jos di Jogja sudah dianggap ekstrem. Tapi rupanya charcoal juga diterjemahkan sebagai arang aktif atau activated charcoal, yang wujud dan manfaatnya berbeda.


Arang pada umumnya dibuat dengan cara memanaskan atau membakar gula, tulang, kayu, atau benda lain. Arang yang berwana hitam, mudah hancur, ringan, dan menyerupai batu bara ini memiliki zat yang terdiri dari 85% hingga 98% karbon, dan sisanya adalah abu ataupun benda-benda kimia lainnya.

Arang kayu adalah salah satu jenis arang yang bahan dasarnya terbuat dari kayu. Arang kayu adalah arang yang paling banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti memasak.

Selain berfungsi untuk keperluan rumah tangga, fungsi lain dari arang kayu adalah sebagai media untuk menjernihkan air, penggunaan arang dalam berbagai bidang kesehatan, dan masih banyak fungsi lainnya. Bahan baku kayu yang digunakan untuk membuat arang kayu adalah kayu dalam kondisi yang masih bagus, dan dalam hal ini artinya kayu tersebut belum dalam kondisi membusuk.

BEBERAPA CARA PEMBUATAN ARANG

1. Cara Konvensional

Pada metode pembuatan arang dengan kiln baik earth maupun portable kiln, kayu langsung berhubungan dengan pemanas atau api dan tujuan utamanya memproduksi arang kayu. Metode kiln yang sangat sederhana adalah pembuatan arang dengan timbunan tanah. Prinsip kerjanya adalah kayu yang membara memberikan panas untuk berlangsungnya proses pengarangan. 

Keuntungan pembuatan arang dengan cara timbun diperoleh kemudahan dalam penetapan lokasi pengarangan, penyesuaian timbunan dengan jumlah bahan baku yang tersedia dan dalam memproduksi arang dapat dilakukan dengan modal yang kecil. Selain itu, metode timbun juga mempunyai kelemahan yaitu proses karbonisasi tidak dapat diamati secara cermat atau sulit dikontrol dan proses pengarangan memerlukan waktu lama serta rendemen arang umumnya rendah.

Pada pembuatan arang dengan menggunakan metode lubang tanah, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi pembuatan lubang tungku. Lokasi pembuatan lubang terletak relatif terlindung dari pengaruh hujan serta agak landai agar memudahkan didalam kegiatan pembuatan arang nantinya. Kelebihan pembuatan arang dengan menggunakan metode tungku lubang tanah adalah volume kayu serta ukuran bahan baku dari limbah yang digunakan relatif lebih besar.Lubang digali dalam tanah dengan ukuran 1 x 2 x 3 m, pada dasar lubang dimasukkan sedikit bahan baku kemudian dibakar setelah itu bahan tersebut ditambahkan secara bertahap sampai mencapai permukaan lubang. Air dipancarkan/dipercikkan bila dalam proses pembakaran timbul nyala api. Jika proses pembakaran telah selesai maka seluruh permukaan lubang ditutup dengan daun dan batang kemudian dibiarkan sampai dingin. Metode ini menghasilkan arang dengan mutu rendah dan umumnya hanya untuk keperluan rumah tangga.



2. Cara Kiln Drum

Pembuatan arang dengan cara kiln drum umumnya digunakan untuk tujuan komersil. Dengan metode drum, karbonisasi dapat diamati dan diawasi melalui pengatur udara masuk dan tidak tergantung dari cuaca pada saat itu. Carakiln drum ini cocok dikembangkan bagi penduduk yang berada di sekitar hutan guna untuk mengurangi limbah tebangan dari areal hutan produksi. Kiln ini terbuat dari besi yang terdiri atas dua buah silinder dipasang secara bersambung. Cara kerjanya adalah panas berasal dari bahan baku kayu itu sendiri yang dibantu oleh udara dari luar yang diatur menurut kapasitas kilntersebut. Portable kiln memerlukan waktu pengarangan ± 4 (empat) hari untuk kapasitas 9 – 10 m³ kayu dengan hasil arang ± 1800 kg.

Sebelum melaksanakan pembakaran terlebih dahulu alat dibersihkan dari sisa abu yang tertinggal di dasar drum. Selanjutnya pada dasar drum diberi beberapa kayu atau kertas dan dibakar, kemudian dibiarkan sampai bahan tersebut menyala, kemudian ditambahkan setengah dari drum ke dalam tungku pembakaran, pada tahap ini harus dijaga agar bahan yang dibakar tidak menyala. Untuk tahap penambahan selanjutnya dilakukan apabila bahan yang sedang dibakar menyala dan tidak mau padam walaupun telah ditutup penutup drumnya. Banyaknya penambahan sama dengan penambahan pertamanya. Pekerjaan ini dilakukan sampai drum pembakaran penuh, setelah itu bahan yang ditambahkan terkarbonisasi drum ditutup tapi lubang kecil tetap dibiarkan terbuka. Setelah ada tanda-tanda asap putih kebiruan yang halus keluar dari lubang kecil penutup drum maka lubang tersebut ditutup rapat dan akhirnya drum dibiarkan sampai bahan terkarbonisasi penuh dikeluarkan dari drum pembakaran.

3. Cara Kiln Bata dan Beton

Kiln bata merupakan modifikasi dari model Thailand yang dirancang untuk kemudahan operasi dan kualitas arang yang dihasilkan. Dengan menggunakan dinding terbuat dari bata yang diplester atau kombinasinya dengan campuran pasir dan semen, maka kiln dapat dibuat dalam ukuran besar dan permanen sehingga bahan baku dapat terkontrol sehingga waktu proses lebih cepat serta menghasilkan arang dalam jumlah lebih banyak, seragam dan kualitas yang lebih baik. Perkembangan lanjut tipe ini mengarah pada variasi bentuk dinding, atap, bahan kontruksi, jumlah cerobong asap, lubang pengapian dan ukuran pintu pemasukan bahan baku.

Kiln terdiri atas ruang pembakaran, pintu pemasukan kayu, lubang pembakaran, lubang udara, lubang penguapan dan cerobong asap. Badan dan atap kiln terbuat dari bata, dengan ukuran diameter 2,2 m dan tinggi 1,6 m. Lubang pembakaran berjumlah 2 buah, lubang udara 6 buah, lubang penguapan 4 buah, cerobong asap 1 buah dan pintu pemasukan kayu 1 buah. Ukuran kayu berdiameter 10 – 25 cm dan panjang antara 25 – 50 cm, lama proses pengarangan dari saat pembakaran sampai arang dikeluarkan dari kiln adalah 2,5 hari (55 jam) atau seluruhnya memerlukan siklus waktu 6 – 7 hari.




CARA MEMBUAT ARANG SECARA MODERN DENGAN MENGGUNAKAN DRUM

  1. Tentukan tempat di mana Anda bisa membuat api . Anda bisa menggunakan api di halaman belakang, atau bisa menggunakan tempat lain setelah meminta izin terlebih dahulu. Periksa aturan di sekitar Anda tentang hal ini agar tidak ada.
  2. Siapkan drum logam . Gunakan drum ini untuk memasukkan kayu. Pilih ukuran drum sesuai kebutuhan Anda, tergantung banyak arang yang mau Anda buat. Pastikan drum Anda memiliki tutup yang kedap dengan api agar tidak meleleh saat pembakaran.
  3. Pilih kayu yang akan Anda buat menjadi arang . Pilih kayu yang sudah kering. Kayu cherry atau kayu oak, semua bisa Anda gunakan. Cari tahulah jika di sekitar Anda ada orang yang menjual kayu, atau belilah di toko sekitar. Potong kayu menjadi ukuran 4 inchi.
  4. Isi drum dengan kayu yang sudah kering. Isi drum dengan kayu yang sudah kering dan hingga ke bagian atas, Kemudian tutup drum secara rapat, tapi jangan sampai kedap udara.
  5. Persiapkan untuk membuat api . Beli atau juga bisa mengumpulkan kayu untuk membuat api yang akan menyala selama 3 – 5 jam. Nyalakan api pada tempat yang Anda pilih. Gali lubang di bagian tengah untuk meletakkan drum. Pastikan drum tertutup oleh kayu.
  6. Nyalakan api . Jika Anda menggunakan drum besar berisi kayu, biarkan menyala selama 3 jam atau lebih. Biarkan api menyala hingga padam dan mendingin sebelum Anda menyalakan drum.
  7. Angkat arang kayu . Saat Anda buka tutup drum, angkat dan gunakanlah untuk memasak beragam makanan yang Anda sukai.



POTENSI GAMAL ( Glirisidia malculata.Sepium)SEBAGAI TANAMAN MULTIFUNGSI

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah  pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan...