SEKILAS TENTANG MIKROORGANISME
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman adalah dengan pemberian pupuk terhadapa tanaman, umumnya petani kita lebih tertarik mengunakan pupuk kimia karena memberikan hasil yang cepat dan nyata terhadap hasil panen mereka. Akan tetapi ada beberapa aspek yang terabaikan, dimana dengan pemakaian pupuk kimia secara terus menerus dengan dosis yang tidak terkendali, akan menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak karena residu pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah disamping itu, pupuk kimia mempunyai harga yang relatif mahal dan susah didapat dipasaran. Salah satu alternatif dalam mensiasati masalah tsb adalah dengan pemanfaatan mikroorganisme tanah yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati dan pupuk Organik.
Mikroba sebagai pupuk hayati dengan kandungan bioaktif yang dimilikinya dapat berperan sebagai penyubur tanah yang 1) menyuburkan tanah dan dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman; 2) menstimulasi sistim perakaran agar berkembang sempurna; 3) memacu nutrisi jaringan meristem pada titik tumbuh pucuk, kuncup, bunga dan stalon; 4) sebagai metabolit pengatur tumbuh; 5) melindungi dari gangguan hama penyakit. Kelompok mikroba sebagai agensia hayati yang banyak digunakan dalam pupuk hayati al : seperti Azotobacter Sp, Lactobacillus Sp, Alkaligenes sp, Rhizobium Sp, Pseudomonas Sp dan Bakteri Endofitik seperti Ovhrobactrum pseudogrignonense. Azospirillum, Penicillium Sp
Mikroba sebagai pupuk organik dengan kandungan bioaktif yang dimilikinya dapat berfungsi sebagai bioaktivator yang dapat mengoptimalkan kandungan yang ada dalam limbah bahan organik dengan cara merombaknya dalam waktu yang relative singkat menjadi hara yang sederhana yang dapat diserap oleh tanaman. Kelompok Mikroorganisme sebagai agensia hayati yang banyak digunakan sebagai perombak bahan organic al : Trichoderma reesei, T. harzianum, T. koningii, Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger, A. terreus, Penicillium, dan Streptomyces.
Berdasarkan pemanfaatan diatas maka mikroorganisme tanah mempunyai peluang yang sangat besar untuk di aplikasikan dilahan pertanian sebagai pupuk hayati dan pupuk organik yang dapat meminimalis kerusakan lahan dan pencemaran lingkungan sehingga tercipta kesuburan lahan yang berkelanjutan
- Ventilasi Udara. ...
- Manfaat Arang untuk Tanaman Agar Tidak Mudah Lapuk. ...
- 3. Sifat Bufer (Penyangga) ...
- Menyimpan Banyak Air. ...
- Manfaat Arang untuk Tanaman Anggrek. ...
- 6. Mampu Menyerap Gas atau Zat Beracun. ...
- 7. Menetralisir Air Minum. ...
- Bahan Tambahan Pembuatan BokashBagaimana cara memanfaatkan arang yang tak terpakai di rumah? Berikut ini beberapa tips yang bisa dipraktikkan dari Popsugar.
1. Gunakan sebagai pupuk
Jika yang kamu miliki adalah arang kayu organik, gunakan saja sebagai pupuk. Haluskan arang, kemudian sebarkan di dekat akar tanaman.
Arang mengandung karbon yang merupakan nutrisi penting untuk sejumlah tanaman. Kandungan arang juga bagus untuk meningkatkan kadar pH tanah.
2. Manfaatkan untuk menghindarkan lemari es dari bau
Simpan beberapa potong arang di dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Kemudian letakkan di lemari es. Cara ini cukup ampuh untuk menghilangkan bau tak sedap yang kerap bersarang di lemari es.
3. Campur dengan kompos
Kalau Anda sedang membuat kompos dari limbah sayuran atau daun-daun gugur, campurkan sedikit arang. Cara ini bisa meningkatkan kandungan karbon.
4. Jadikan pengawet bunga potong
Letakkan sebongkah arang di bagian bawah vas bunga untuk membuat bunga potong segar lebih lama.
5. Gunakan untuk mencegah tumbuhnya gulma
Kamu bisa menekan pertumbuhan gulma di kebun dan menjaga kelembapan tanah dengan menggunakan arang sebagai mulsa.
6. Manfaatkan untuk menanam anggrek
Campur arang halus dengan media tanam anggrek untuk meningkatkan alkalinitas.
Demikian cara memanfaatkan arang yang sudah tak terpakai untuk kehidupan sehari-hari.