Senin, 20 Mei 2024

POTENSI GAMAL ( Glirisidia malculata.Sepium)SEBAGAI TANAMAN MULTIFUNGSI

Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah  pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.

Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.



 Konservasi tanah mempunyai hubungan yang erat dengan konservasi air, setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air merupakan dua hal yang berhubungan erat sekali, berbagai konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air ((Arsyad, 2010).. Daswir (2010) menyimpulkan bahwa upaya untuk mengurangi kerusakan lahan antara lain dengan menerapkan sistem usahatani konservasi. Tujuan kegiatan konservasi adalah untuk mencegah terjadinya degradasi lahan lebih lanjut, menghindari hilangnya lahan produktif, meningkatkan produktivitas usahatani dan pendapatan petani, menurunkan laju erosi serta meningkatkan partisipasi petani dalam pelestarian sumber daya tanah dan air (Syam, 2003). 

Teknis konservasi tanah secara vegetatif adalah setiap pemanfaatan tanaman / vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik kimia maupun biologi.

Tanaman ataupun sisa-sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan (run off) serta meningkatkan peresapan air kedalam tanah.

Penutupan lahan oleh seresah dan tajuk mengurangi evaporasi,Disamping itu dapat meningatkan aktifitas mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah, sehingga mempebesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.

Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan yang tak kalah pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan petani



Gliriside (Glicidia sepium) adalah jenis tanaman yang ditanam masyarakat  sebagai HMT dimana tanaman tersebut sering digunakan sebagai tanaman pagar. Gliriside merupakan tanaman dari jenis legum yang memiliki karakteristik cepat tumbuh, evergreen, dan daunnya relative disukai oleh hewan ternak. 

Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah Gliricidia sepium adalah pohon serbaguna dan cepat tumbuh yang disukai petani untuk pagar hidup, bahan bakar, pakan ternak, pupuk hijau, peneduh, penunjang tanaman, dan pengendalian erosi.


Gliricidia sepium mungkin merupakan spesies pagar hidup yang paling umum di daerah tropis.  Tanaman ini dapat ditanam dengan jarak tanam 1 hingga 2 m dan disambung dengan kawat berduri atau bambu. Alternatifnya, mereka dapat menanam dengan jarak 10 hingga 20 cm sebagai benteng pertahanan dan cabang-cabangnya terjalin (Stewart 1996). Kayu bakar, tiang pancang, pakan ternak dan pupuk hijau dipanen dari pagar.
Kayu bakar . Keras dan tahan lama, kayunya memiliki berat jenis 0,5 hingga 0,8. Ini merupakan bahan bakar yang baik, terbakar dengan sedikit asap dan tanpa percikan api, dan memiliki nilai kalori 4.900 kkal/kg. Tegakan alam, hutan sekunder dan lahan hutan glirisidia telah dikelola untuk produksi bahan bakar komersial (Glover 1989, Stewart 1996). Kayunya juga digunakan untuk tiang, kayu, furnitur dan peralatan pertanian.Merespon dengan baik terhadap seringnya pemotongan, glirisidia menghasilkan pakan ternak bergizi dalam jumlah besar yang mengandung 18 hingga 30% protein kasar. Ternak merespon dengan baik terhadap pakan ternak.
 Beberapa hewan enggan memakan gliricidia, namun pelatihan dapat mengatasi masalah ini. Setelah gliricidia diterima, keturunan selanjutnya akan segera mengonsumsinya.  



Pemangkasan pohon sebelum musim kemarau memungkinkan pertumbuhan semak belukar dipertahankan untuk digunakan sebagai pakan pada musim kemarau. Penanaman pakan ternak bervariasi mulai dari pagar tanaman dengan jarak tanam 10 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1 sampai 4 meter, hingga penanaman blok berukuran 50 x 50 cm hingga 1 x 3 m. Produksi bervariasi dari 2 hingga 20 t/ha (Glover 1989, Stewart 1996, Allison dan Simons 1996). 

 Ketika digunakan sebagai mulsa atau pupuk hijau, dedaunan yang kaya nitrogen akan meningkatkan produksi tanaman melalui penambahan unsur hara, pengendalian gulma, konservasi kelembapan, dan penurunan suhu tanah. Biomassa daun biasanya dihasilkan dari pagar tanaman atau pagar di sekitar atau di area pertanaman. Pagar tanaman digunakan pada lahan pertanian miring untuk pengendalian erosi dan pembentukan teras pasif. Pengelolaan tanaman pagar harus meminimalkan persaingan dengan tanaman.  Gliricidia digunakan sebagai peneduh teh, kopi dan coklat; dan sebagai penunjang singkong, ubi, vanili, merica, dan markisa. Tanaman ini juga mendapat manfaat dari sifat perbaikan tanah yang dimiliki oleh glirisidia. Kehadiran glirisidia di lahan pertanian mengurangi timbulnya beberapa serangan jamur dan serangga (Glover 1989, Stewart 1996).
Bunga adalah makanan lebah. Daun dan bunga yang dimasak digunakan sebagai makanan manusia. Gliricidia digunakan untuk membuat obat-obatan, rodentisida dan insektisida. Ini juga digunakan sebagai penahan angin dan hiasan. 




 Spesies ini mudah diperbanyak dengan cara stek atau biji. Stek berukuran besar, panjang 1 hingga 2,5 m dan diameter 6 cm, dibuat dari cabang yang berumur 1,5 hingga 2,0 tahun. Stek kecil berukuran panjang 30 sampai 50 cm dan dibuat dari cabang berumur 6 sampai 12 bulan. Cabang yang digunakan untuk stek harus lurus dan sehat, serta tanpa cabang samping. Bagian atas potongan harus dipotong miring untuk mencegah pengumpulan air dan pembusukan selanjutnya. Kulit batang pada bagian bawah potongan harus digores hingga ke kambium dengan pisau tajam untuk mendorong perakaran. 


MAHONI( Swietenia Macrophilla. King)

Kayu mahoni, yang memiliki nama ilmiah  Swietenia Macrophylla(King) , tumbuh subur di daerah tropis di Amerika latin dan Asia terutama di In...