Aren (Arenga pinnata Merr.) adalah pohon serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Hampir semua bagian fisik dan produksi tumbuhan ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi.
Kegunaan aren dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat baik di dalam maupun di sekitar hutan melalui penggunaan secara tradisional. Namun sayang tumbuhan ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan, sehingga pohon aren yang dimanfaatkan pada umumnya masih merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di alam dan berkembang secara alami. Kerusakan hutan dan konversi kawasan hutan untuk Peruntukan lain telah menyebabkan populasi tumbuhan ini berkurang dengan cepat karena tidak diimbangi dengan kegiatan budidaya yang memadai.
Pemanfaatan produksi buah yang diolah untuk menghasilkan kolang kaling dan pemanfaatan tepung dalam batang masih dilakukan secara terbatas dan belum banyak memberikan manfaat kepada masyarakat. Pemanfaatan produksi nira sebagai minuman segar atau sebagai bahan baku pengolahan gula telah banyak melibatkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat di dalam dan sekitar hutan, sedangkan untuk pengolahan cuka dan alkohol masih sangat terbatas dan bahkan pengolahan nira aren untuk produksi nata masih pada tingkat hasil penelitian.
Jenis produk yang dihasilkan dari pohon aren yaitu sebagai berikut :
- Ijuk sebagai bahan baku pembuatan peralatan keperluan rumah tangga.
- Nira sebagai bahan baku gula merah, tuak, dan cuka.
- Kolang-kaling yang dihasilkan dari buah pohon aren.
- Tepung aren sebagai bahan baku pembuatan sabun, mie, dawet (cendol).
- Batang pohon sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Contoh analisa ekonomi hasil pohon aren hanya dari produksi niranya saja
Dengan memakai asumsi produksi yang alami saja misalkan 10 liter nira/hari/pohon; jika 100 pohon yang disadap setiap harinya (dari populasi 250 pohon setiap hektar), maka akan diperoleh nira 1.000 liter/hari/ha. Rendemen gula merah dari nira sekitar 20-26,5 %, artinya dari 1.000 liter maka akan diperoleh sekitar 200-265 kg gula merah setiap hari. Kalau harga di tingkat petani Rp 5.000/kg, maka setiap hari pendapatan kotor petani aren dengan areal 1 hektar akan memperoleh sekitar Rp 1.000.000/hari/ha sampai dengan Rp 1.325.000/hari/ha.
Cara Budidaya Tanaman Aren
Cara budidaya tanaman aren cukup mudah dan cukup membuahkan hasil karena memiliki banyak manfaat. Jika anda berminat maka dibawah ini adalah cara menanam tanaman aren diantaranya sebagai berikut :
1. Syarat Tumbuh
Tumbuhan ini hanya dapat tumbuh di daerah dengan iklim basah dan sedang dalam ketinggian hingga 1400 mdpl.
Akan tetapi, tumbuhan ini alangkah lebih sempurna jika di tanam pada ketinggian 500 – 800 mdpl pada kisaran curah hujan 1200 mm per tiap tahunnya.
Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Aren
2. Pembibitan Tanaman Aren
Bibit dari tumbuhan ini bisa anda dapatkan dari hasil regenerasi secara alami dari benih. Tanaman aren yang memiliki kondisi kesehatan sempurna akan sangat baik jika benihnya di gunakan untuk benih.
Anda bisa memilih buah aren yang memiliki tingkat kematangan cukup tinggi yakni berwarna coklat serta berdaging lunak.
Buah ini lebih baik memiliki ukuran hingga besaran minimal 4 cm. bibit harus berasal dari buah yang sehat tanpa terserang penyakit apapun.
Jika anda sudah menemukan buah tersebut maka belah dan ambil bijinya. Pilih biji yang memiliki ukuran besar dengan warna yang hitam dengan sedikit kecoklatan serta tidak memiliki potensi keriput.
3. Penyemaian Biji Benih
Biji yang sudah anda dapatkan terlebih dahulu disemai. Proses ini akan memerlukan waktu yang cukup lama. Akan tetapi anda bisa mempercepatnya dengan cara sebagai berikut :
- Biji direndam dengan larutan yang memiliki kandungan HCI dalam waktu hingga 25 menit.
- Rendamlah biji dengan suhu air 50 derajat yakni selama kisaran waktu 3 menit.
- Anda bisa menggunakan plastik sebagai media semai dengan kisaran ukuran 20 x 25 cm.
- Isilah media dengan kompos, pasr dan tanah (perbandingan 3: 1: 1).
- Harus ada lubang pada bagian pada media plastik.
- Masukan biji kedalam media yang disiapkan.
4. Pemeliharaan Bibit Semai Aren
Pada bibit yang sudah siap pakai harus memiliki ukuran kisaran 40 cm dengan jangka waktu semai hingga 15 bulan.
Dalam waktu tersebut anda juga harus melakukan perawatan yakni dengan menyiram tanaman hingga 2 kali dalam sehari (pagi dan sore).
Kemudian, lakukan juga penyiangan dalam upaya untuk membuat gulma di dalam tumbuhan ini menghilang serta berbagai penyakit tidak mampu mendekat.
5. Penanaman tanaman Aren
Tanaman satu ini memiliki sistem tanam monokultur yang biasa di kenal dengan tumpang sari. Anda bisa menggunakan sistem olahan yang sesuai lahan yang tersedia yakni dengan membersihkan lahan dari tanaman sebagai hama. Kemudian anda harus melakukan pembajakan untuk menggemburkan tanah.
Lubang harus di buat kisaran ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 5 x 5 m. Setelah itu anda bisa memberikan pupuk untuk setiap lubangnnya.
Pupuk yang di gunakan adalah pupuk kandang dan urea. Kemudian, biarkan hingga 3 sampai 5 hari setelah itu anda bisa melakukan proses penanaman. Untuk sistem tanam tumpang sari membutuhkan lahan untuk menanam aren dan pelindungnya.
6. Pemupukan Tanaman
Anda bisa melakukan proses pemupukan yang berguna untuk membuat rangsangan pada tumbuhan agar cepat tumbuh. Proses ini harus di aplikasikan pada tanaman yang memiliki umur kisaran 1 hingga 3 th.
Pada proses pemupukan anda bisa memanfaatkan pupuk kandang, urea dan pupuk lainnya (organik). Gunakan metode tabur untuk memupuk tanaman ini di bagian sekitar batang yang sudah dalam kondisi tanah gembur.
7. Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Aren
Hama pada tumbuhan ini adalah badak kumbang, kumbang sagu, belalang, lebah serta masih banyak lagi. Cara mengendalikan hama ini dengan menggunakan zat kimia atau juga bisa dengann cara mekanis.
Cara mekanis dengan cara memangkas batang pohon yang sudah terkontaminasi hama yang kemudian bagian tersebut di bakar.
Sedangkan, untuk metode zat kimia sendiri dengan cara menyemprot zat pestisida pada tanaman. Untuk mencegah penyakit pada tanaman ini maka anda bisa menyemprotkan zat fungisida pada tanaman tersebut.
8. Pencegahan Gulma
Anda bisa melakukan penyiangan hingga 4 kali pada tanaman yang sudah berusia 3 hingga 4 tahun.
Kesimpulan
Tanaman aren merupakan tanaman yang mudah tumbuh dalam kondisi lingkungan apapun oleh kerena itu dalam budidayanya tidaklah terlalu sulit yang terpenting harus adanya lahan yang cukup.
Hampir sebuah bagian pada tanaman aren bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Produk yang dihasilkan adalah batangnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, nira aren, bahan utama pembuatan gula merah, cuka, kolang kaling dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar